Konfigurasi Paket pada Linux Debian Woody

Konfigurasi paket pada linux debian woody, cara Pertama Hidupkan komputer, selanjutnya pencet [delete] untuk masuk ke BIOS, sesudah dalam Bios, Pilih menu BIOS FEATURES SETUP pencet [ENTER], Kemudian pilih menu Boot Sequence supaya jadi CDROM,C,A [ESC] Pilih, SAVE dan EXIT SETUP pencet [ENTER], pencet y [ENTER], Karena itu komputer mulai akan booting kembali dengan boot sequence pertama ke CDROM. Masukan CD debian yang ada di dalam CDROM.

Langkah Ke Dua

Konfigurasi Paket pada Linux Debian Woody
Konfigurasi Paket pada Linux Debian Woody

Boot dari CD, sesudah masukkan CD ke CDROM karena itu tinggal nantikan CD boot. Sesudah komputer boot ke CD, lalu ada penampilan boot lalu kita tuliskan bf24. ‘Choose The Language ‘ Pilih bahasa (dianjurkan bahasa inggris – en). [ENTER] ‘choose Language Variasit ‘ Pilih ‘ English (United States) ‘ [ENTER]. ‘ Relase Catatan ‘Pilih [ENTER]. ‘ Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘ Bakal ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pada opsi yang teratas dengan tulisan, Next :Configure the Keyboard pencet [ENTER]. ‘ Select a Keyboard ‘Akan ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pilih, qwerty/us : U.S. English (QWERTY) [ENTER]
 Konfigurasi paket pada linux debian woody

Langkah Ke Tiga

Tentukan Partisi Hardisk, ‘ Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘ Bakal ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pada opsi yang teratas dengan tulisan, Next : Initialize and Activate a Swap Partition pilih, Previous: Partition a Hard Disk [ENTER] ‘ Select Disk Drive ‘ pilih, /dev/had [ENTER] ‘ Lilo Limitations ‘ [ENTER] ‘ Catatan on additional ruang for the ReiserFS Journal ‘ [ENTER] Akan ada penampilan partisi yang ada di hard Disk hda, dengan info ini anda akan ketahui letak partisi swap dan letak partisi tempat anda akan menempatkan ‘/’ (root). pilih [ Quit ] dengan menggerakan/tekan panah mengarah kanan. [ENTER]

Langkah Ke Empat

Menginisialisasi Partisi Swap ‘Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘ Bakal ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pada opsi yang teratas dengan tulisan, Next : Initialize and Activate a Swap Partition [ENTER] ‘ Scan for Bad Blocks? ‘ pilih [ENTER] ‘ Are You Sure? ‘ pilih [ENTER]

Langkah Ke Lima

Pilih tipe File Sistem pada Partisi Linux ‘Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘ Bakal ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pada opsi yang teratas dengan tulisan, Next : Initialize a Linux Partition [ENTER]‘ Choose Filesystem Tipe ‘ Ada 3 opsi pada kotak, pilih, Ext3 : Next Generation of Ext2, a journaling filesystem [ENTER ‘ Select Partition ‘ Pilih partisi yang hendak jadi “Ext3? Ada 3 opsi pada kotak, pilih, /dev/hda2 : Linux native [ENTER]‘ Scan for Bad Blocks? ‘ pilih [ENTER] ‘ Are You Sure? ‘ Lihat baik benarkah yang anda pilih /dev/hda2 sebagai “Ext3? jika sudah betul pilih [ENTER]‘ Mount as the Root Filesystem? ‘ pilih [ENTER]

Langkah Ke Enam

Meng-install Kernel dan Modulnya ‘ Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘Akan ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight pada opsi yang teratas dengan tulisan, Next : Install kernel and Driver Modules [ENTER]‘ Select Installation Media ‘ pilih, cdrom : CD-ROM drive [ENTER] ‘ Please insert the CD-ROM ‘ pilih [ENTER] ‘ Please Wait ‘ ‘ Select Archive path ‘ Pilih direktori tempat meng-install kernel. /instmnt/dists/woody/main/disks-i386/current [ENTER] ‘ Please Wait ‘

Langkah Ke Tujuh

Pilih Driver Debian GNU/LINUX Installation Main Menu ‘
Bakal ada beberapa macam opsi di dalam kotak dengan sisi yang di highlight
pada opsi yang teratas dengan tulisan,

Manfaat Teknologi Informasi bagi Perkembangan Sastra

Manfaat Teknologi Informasi bagi Perkembangan Sastra,
peralihan teknologi informasi yang makin cepat bukan hanya tekan kita untuk kerjakan segalanya dengan cepat dan instan, tetapi juga membuat kita kadang bertanya kembali akar dari arah teknologi informasi itu.

Apakah teknologi informasi sudah cukup akurat bagi seluruh bidang yang dikehendaki oleh ilmu pengetahuan? Apakah teknologi informasi juga mendukung berkembangnya suatu kebudayaan? Dan apakah teknologi informasi dapat menyediakan perkembangan suatu kebudayaan?

Semua pertanyaan tadi secara keseluruhan sebenarnya merupakan tanggung jawab manusia. Sebab bagaimanapun dan secanggih atau semutakhir apapun teknologi yang saat ini kita gunakan, sebuah teknologi informasi hanya berfungsi sebagai ‘wadah’ untuk tempat kita berkembang dan mengasah bidang pengetahuan kita, termasuk halnya kebudayaan, dan salah satunya adalah sastra.

"<yoastmark
Teknologi Informasi bagi Perkembangan Sastra

Teknologi Informasi bagi Perkembangan Sastra

Sastra menjadi sangat berkembang di era teknologi informasi saat ini. Bagaimana tidak? Karya sastra yang dulu hanya bisa kita jumpai pada buku-buku yang kita beli ataupun kita pinjam, kini menjadi mudah diakses oleh kita, halaman demi halaman, meskipun tidak seluruhnya.

Para penulis karya sastra pada zaman dahulu begitu bersusah-payah dalam memproses karya-karyanya. Mulai dari mengetik secara manual dengan mesin tik yang tak bisa dihapus bila terjadi kesalahan kata, hingga menunggu lama tanpa sebuah konfirmasi bila penulis yang bersangkutan mengirimkan karyanya ke berbagai media massa, mengingat betapa lamanya ekspedisi sebuah surat pribadi lewat kantor pos.

Namun sekarang, penulis karya sastra, baik yang sudah mempunyai nama ataupun yang masih awam, dapat dengan mudah mempublikasikan karya-karyanya melalui media sosial, termasuk juga dalam mengirimkan karyanya ke sebuah media massa.

Jika dulu penggiat sastra harus bertemu secara langsung dengan rekan-rekannya untuk melakukan suatu diskusi, kini tidak lagi demikian. Ada banyak sekali platform media sosial yang mendukung penuh komunikasi jarak jauh, tidak sebatas mengandalkan audio saja, melainkan juga mengandalkan gambaran visual.

Manfaat Teknologi Informasi bagi Perkembangan Sastra

Mungkin ada beberapa dari sebagian pihak yang mempertanyakan eksistensi sastra di tengah-tengah arus informasi. Salah satu pertanyaannya “Bagaimana membentuk suatu ekosistem sastra bila semuanya serba instan dan serba dibatasi?”

Pertanyaan tersebut mengharuskan kita untuk kembali lagi pada jawaban sebelumnya. Sebab bagaimanapun, secanggih atau semutakhir apapun teknologi yang kita gunakan, dan se-instan apapun proses yang akan kita perjuangkan, serta apapun batasan yang dihadapkan pada kita, semuanya memiliki tanggung jawab dan keberanian yang harus diselesaikan, dan teknologi informasi tidak akan bisa menyelesaikan tanggung jawab dan tantangan tersebut, hanya kita sebagai motor penggerak yang mampu menyelesaikan dengan penuh tanggung jawab dan keberanian.

Itu tadi di atas merupakan opini saya mengenai manfaat teknologi informasi bagi perkembangan ekosistem sastra, semoga pembaca dapat memetik benang merahnya dan manfaatnya. Kurang dan lebihnya saya ucapkan terima kasih.

Perkembangan teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi, jadi hal yang tidak asing perkembangan teknologi informasi saat ini lebih cepat dari tahun-tahun awalnya alih bentuk dari teknologi masalalalu jadi teknologi yang lebih cangggih cepat dan mudah.

Perkembangan teknologi Informasi

Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi

Tidak bisa dipungkiri jika salah satunya pemicu khusus berlangsungnya zaman globalisasi yang hadirnya bisa lebih cepat dari sangkaan seluruh pihak ialah karena perkembangan cepat teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi implikasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain-lain sudah menerobos batasan-batas fisik antara negara. Penyatuan di antara teknologi computer dengan telekomunikasi sudah hasilkan satu revolusi di bagian sistem informasi.

Perkembangan teknologi Informasi
Perkembangan teknologi Informasi

Data atau informasi yang pada zaman dulu harus memerlukan waktu beberapa hari untuk diproses saat sebelum dikirim ke bagian lain di dunia, sekarang ini bisa dilaksanakan dalam perhitungan detik. Tidak terlalu berlebih bila salah satunya ahli IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif seperti berikut: “andaikan dunia otomotif alami perkembangan sepesat teknologi informasi, sekarang ini sudah bisa dibuat sebuah mobil dengan bahan bakar solar, yang bisa dipicu sampai kecepatan maksimal 10,000 km/jam, pada harga membeli cuman sekitaran 1 dolar Amerika !”.

Secara micro, ada sesuatu hal lumayan menarik untuk didalami, yakni bagaimana evolusi perkembangan teknologi informasi yang ada secara berarti memengaruhi kompetisi di antara beberapa perusahaan di dunia, terutamanya yang beroperasi di sektor jasa.

Pada dasarnya, ada empat masa atau zaman perkembangan sistem informasi, yang diawali dari pertama kalinya ditemukannya computer sampai sekarang ini. Ke-4 zaman itu (Kontan et.al., 1992) terjadi tidak karena hanya dipacu oleh perkembangan teknologi computer yang sebegitu cepat, tetapi disokong juga oleh teori-teori baru berkenaan management perusahaan kekinian. Pakar-ahli management dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, benar-benar memberi warna penglihatan management pada teknologi informasi di zaman kekinian.

Maka dari itu bisa dipahami, jika ada banyak perusahaan khususnya di negara berkembang (dunia ke-3 ), yang susah mengadaptasikan teori-teori baru berkenaan management, organisasi, atau teknologi informasi karena masih menempelnya beberapa faktor budaya lokal atau di tempat yang memengaruhi behavior sumber daya manusianya.

Hingga tidak bingung bila sering dijumpai perusahaan dengan perlengkapan computer yang paling canggih, tetapi tetap dipakai sebagai beberapa alat administratif yang notabene sebagai zaman pemakaian computer pertama di dunia di awal tahun 1960-an.

Perkembangan Teknologi Zaman Komputerisasi

Masa ini diawali sekitaran tahun 1960-an saat mini komputer dan mainframe dikenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kekuatan hitung yang sebegitu cepat mengakibatkan banyak perusahaan yang memakainya untuk kepentingan pemrosesan data (data processing). Penggunaan computer di periode ini diperuntukkan untuk tingkatkan efektivitas, karena bisa dibuktikan untuk beberapa pekerjaan tertentu, menggunakan computer lebih efektif (dari sisi biaya dan waktu) dibanding dengan mengaryakan berpuluh-puluh SDM untuk hal sama.

Pada zaman itu, belum kelihatan situasi persaingan yang sebegitu ketat. Jumlah perusahaan juga relatif masih sedikit. Umumnya dari beberapa perusahaan besar otomatis “memonopoli beberapa pasar tertentu, karena tidak ada kompetitor yang memiliki arti. Sebagian besar beberapa perusahaan besar yang beroperasi di sektor infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada waktu itu beli piranti computer untuk menolong aktivitas administrasinya setiap hari.

Kepentingan organisasi yang terbanyak mengambil alih waktu computer pada waktu itu untuk administrasi back office, khususnya yang terkait dengan akuntansi dan keuangan. Pada pihak lain, kekuatan mainframe untuk lakukan penghitungan sulit digunakan perusahaan untuk menolong menuntaskan problem-problem tehnis operasional, seperti replikasi-simulasi penghitungan pada industri pertambangan dan manufacturing.

Zaman Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi digital yang dipadukan dengan telekomunikasi sudah bawa computer masuk saat-saat “revolusi”-nya. Pada awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Individual Komputer mulai dikenalkan sebagai alternative alternatif mini komputer. Dengan seperangkatan computer yang bisa ditempatkan di meja kerja (desktop), seorang manager atau mekanik bisa mendapat data atau informasi yang sudah diproses oleh computer (dengan kecepatan yang hampir serupa dengan kecepatan mini komputer, bahkan juga mainframe).

Manfaat computer di perusahaan bukan hanya untuk tingkatkan efektivitas, tetapi lebih jauh untuk memberikan dukungan berlangsungnya proses kerja yang lebih efisien. Tidak seperti dalam zaman komputerisasi di mana computer cuman jadi “punya individu” Seksi EDP (Electronic Data Processing) di suatu perusahaan, di zaman ke-2 ini tiap pribadi dalam organisasi bisa manfaatkan kehebatan computer, sebagaimana untuk memproses database, spreadsheet, atau data processing (end-user computing).

Penggunaan computer di kelompok perusahaan makin ramai, khususnya disokong dengan alam persaingan yang sudah berbeda dari monompoli jadi pasar bebas. Otomatis, perusahaan yang sudah manfaatkan teknologi computer benar-benar efektif dan efisien dibanding perusahaan yang beberapa prosesnya masih diatur lewat cara manual.