ARTIKEL SEPUTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN

ARTIKEL SEPUTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Artikel seputar teknologi pendidikan, teknologi pengajaran saat ini benar-benar jauh berkembang. Dengan perubahan teknologi yang paling cepat membuat proses evaluasi bisa lebih cepat dan efisien. Kita masih ingat untuk memperoleh sebuah bacaan berbentuk buku benar-benar susah, apa lagi di beberapa tempat penjuru. Mereka cuman dapat memercayakan beberapa guru mereka untuk sumber tunggal materi. Berlainan dengan saat ini, perubahan teknologi sudah bawa banyak peralihan untuk dunia pengajaran. Sebutlah saja teknologi yang paling berperanan penting ialah service internet. Cuman menulis kata yang terkait dengan info yang kita ingin mencari pada web mesin pencari, karena itu secara cepat kita akan memperoleh info itu.

Berikut sejumlah pengertian teknologi pengajaran

Satu langkah yang struktural dalam membuat desain, melakukan, dan menilai proses keseluruhnya dari belajar dan evaluasi berbentuk arah evaluasi yang detil, berdasar riset dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan memakai gabungan beberapa sumber belajar dari manusia atau non-manusia untuk membikin evaluasi lebih efisien. Dengan begitu, semenjak tahun 1970an, telah ada penglihatan jika manusia (dalam masalah ini guru ) bukan salah satu sumber belajar.

ARTIKEL SEPUTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN
ARTIKEL SEPUTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Menurut Tom Cutchall (1999) teknologi pengajaran sebagai riset dan program pengetahuan sikap dan teori belajar dengan memakai pendekatan mekanisme untuk lakukan analitis , design, peningkatan, implikasi, penilaian dan pengendalian pemakaian teknologi untuk menolong pecahkan permasalahan belajar dan performa. Arah intinya ialah pendayagunaan teknologi untuk menolong pecahkan permasalahan belajar dan performa manusia
Teknologi pengajaran ialah satu sektor dalam memberikan fasilitas belajar manusia lewat analisis, peningkatan, koordinasi dan pendayagunaan secara struktural semua sumber belajar dan lewat pengendalian proses keseluruhnya itu. Artikel seputar teknologi pendidikan,

Objek resmi menurut pemahaman ini ialah bagaimana memberikan fasilitas belajar. Teknologi Pengajaran ialah proses kompleks yang terpadu mencakup orang, proses , ide, fasilitas dan organisasi untuk menganalisa permasalahan dan membuat, melakukan, memandang dan mengurus perpecahan permasalahan dalam semua faktor belajar manusia. Objek resmi teknologi pendidilkan ialah pecahkan permasalahan belajar manusia. Dilaksanakan dengan menganalisa permasalahan lebih dulu, baru selanjutnya melakukan, memandang dan mengurus perpecahan permasalahan itu.
Pengertian terkini, teknologi pengajaran ialah study dan praktik benar dalam usaha memberikan fasilitas evaluasi dan tingkatkan performa dengan membuat, memakai atau manfaatkan, dan mengurus proses dan beberapa sumber teknologi yang akurat.
Terang, arah intinya tetap untuk memberikan fasilitas evaluasi (supaya efisien, efektif dan menarik) dan tingkatkan performa.

Berdasar beberapa definisi di atas bisa diambil kesimpulan jika

Teknologi pengajaran ialah satu disiplin /sektor (field of study)
Istilah teknologi evaluasi digunakan berganti-gantian dengan istilah teknologi pengajaran
Arah khusus teknologi evaluasi ialah o Untuk pecahkan permasalahan belajar atau memberikan fasilitas pembelajaran; dan o Untuk tingkatkan performa ;
Dalam merealisasikan itu memakai pendekatan mekanismei (pendekatan yag holistik/mendalam, bukan pendekatan yang memiliki sifat partial);
Teritori teknologi pengajaran bisa mencakup aktivitas yang terkait dengan analitis, design, peningkatan, pendayagunaan , pengendalian, implikasi dan penilaian baik beberapa proses atau beberapa sumber belajar.
Teknologi evaluasi bukan hanya bergerak dalam persekolahan tetapi juga dalam semua aktivitas manusia (seperti perusahaan, keluarga , ormas, dan lain-lain) sepanjang terkait dengan usaha memcahkan permasalahan belajar dan kenaikan performa.

Pada zaman globalisasi sekarang ini, warga Indonesia di menuntut untuk sanggup memakai teknologi supaya sanggup berkompetisi dengan Negara lain. Sekarang ini, ada banyak warga Indonesia yang belum sanggup memakai Teknologi secara baik, misalnya saja dalam soal operasionalisasi computer, ada banyak yang belum kuasai Microsoft Office, hingga Sumber Daya Manusia yang ada belum capai tingkat yang sama sesuai dalam hadapi zaman globalisasi sekarang ini. Faksi sekolah, jadikan TIK (Teknologi Komunikasi dan Info) sebagai mata pelajaran yang perlu didalami pelajar. Dan belum semua guru sanggup memadukan TIK ke proses evaluasi, hingga membuat proses evaluasi jadi monoton dan menjemukan.

Tetapi sekarang ini, di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dll, telah sanggup memadukan TIK ke proses evaluasi mereka. Misalnya saja, telah ada Sekolah yang mengaplikasikan E-learning pada proses evaluasi mereka. Ada sekolah yang mengaplikasikan pengajaran jarak jauh yang menolong beberapa daerah terasing supaya sanggup raih pengajaran yang sepadan sama mereka yang berada di beberapa kota besar.

Permasalahan besar yang masih tetap ada sekarang ini salah satunya ialah sarana dan kekuatan sumber daya manusia. Sarana untuk memberikan dukungan ada pengajaran jarak jauh masihlah jauh melebihi ongkos yang dipunyai faksi sekolah. Tidak seluruhnya sekolah sanggup sediakan sarana itu dengan ongkos yang sedikit. Sumber daya guru yang masih tetap sedikit dalam mempunyai kekuatan menjalankan computer dan beberapa program E-Learning. Ada rasa “gengsi” guru untuk mengubah skema mengajarkan mereka yang tradisionil jadi evaluasi berbasiskan bermacam sumber terhitung media evaluasi sebagai salah satunya masalah dalam pengintegrasian TIK. Argumen yang ada selalu yakni minimnya mereka kuasai media, dan ketakmampuan itu kadang tidak ingin mereka menghilangkan dan tidak ingin pelajari bagaimana media itu bekerja menolong proses evaluasi. Beberapa masalah ini yang sering jadi masalah dalam memadukan TIK ke proses evaluasi.

Jauh berbeda dengan integratif teknologi komunikasi dan info di beberapa kota besar. Ada pelatihan-pelatihan dan rasa keinginantahuan guru untuk kuasai computer menolong mereka untuk memadukan TIK pada proses evaluasi. Hingga proses evaluasi yang ada tak lagi monoton, seperti pemakaian Power Poin dalam pelajaran sejarah; ada CD evaluasi dalam evaluasi Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dsb; ada pemakaian audio pada proses evaluasi Listening pada pelajaran Bahasa Inggris dengan disiapkannya Lab Bahasa pada beberapa sekolah; pemakaian Website (baik yang berbayar atau tidak, misalkan Blog, dll) pada beberapa sekolah yang pahami faedah website itu untuk pelajar dan sekolah; dengan ada pengajaran jarak jauh tentu saja dengan dibangunnya Kampus Terbuka dan SMP Terbuka.